Patampuran Surabaya: Pabidaan ralatan
Konten dihapus Konten ditambahkan
s Robot: Perubahan kosmetika |
s Bot: Penggantian teks otomatis (-Indonesia +Indunisia) |
||
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Patampuran Surabaya
|partof=[[Sajarah
|image=[[Barakas:IWM-SE-5865-tank-Surabaya-19451127.jpg|Patampuran Surabaya]]
|caption=Tantara [[India]] Britania manimbaki [[panimbak runduk]]
|date= [[27 Uktubir]] - [[20 Nupimbir]], [[1945]]
|place=[[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[
|casus=
|territory=
|result=Inggris menguasai Surabaya
|combatant1={{negaranama|
|combatant2={{negaranama|Britania Raya}}{{br}}{{negaranama|Walanda}}
|commander1=[[Bung Tomo]] <small>(penggerak massa)<small>
Baris 16:
|strength2=30,000 (puncak)<ref name="heritage"/>{{br}}<small>didukung [[tank]], [[pasawat tempur]], dan [[kapal perang]]<small>
|casualties1=6,000<ref name="RICKLEFSp217"/> - 16,000<ref name="heritage"/> tewas
|casualties2=600<ref name="Woodburn Kirby"/> - 2,000<ref name="heritage">[http://www.nusantara.com/heritage/surabaya.html The Battle for Surabaya], ''
}}
'''Patampuran Surabaya''' marupakan paristiwa [[sajarah]] [[perang]] antara pihak tantara [[
<!--
TOLONG TERJEMAHAKAN DALAM BAHASA BANJAR
== Kronologi penyebab peristiwa ==
=== Kedatangan Tentara Jepang ke
Tanggal [[1 Maret]] [[1942]], [[tentara]] [[Jepang]] mendarat di [[Pulau Jawa]], dan tujuh hari kemudian tanggal [[8 Maret]] [[1942]], pemerintah kolonial [[Belanda]] menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan [[Perjanjian Kalijati]]. Setelah penyerahan tanpa syarat tesebut,
=== Proklamasi Kemerdekaan
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya [[bom atom]] (oleh Amerika Serikat) di [[Hiroshima]] dan [[Nagasaki]]. Peristiwa itu terjadi pada bulan [[Agustus]] 1945. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, [[Soekarno]] kemudian memproklamirkan kemerdekaan
=== Kedatangan Tentara Inggris & Belanda ===
Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang
=== Insiden di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya ===
{{utama|Insiden Hotel Yamato}}
[[Berkas:Hotel_oranye_1911.jpg|thumbnail|right|225px|Hotel Oranye di Surabaya tahun 1911.]]
Setelah munculnya maklumat pemerintah
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. [[W.V.Ch. Ploegman]] pada sore hari tanggal [[18 September]] [[1945]], tepatnya pukul 21.00, mengibarkan [[bendera Belanda]] (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan
Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato, Residen [[Soedirman (politikus)|Soedirman]], pejuang dan [[diplomat]] yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen (''Fuku Syuco Gunseikan'') yang masih diakui pemerintah [[Dai Nippon Surabaya Syu]], sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan
Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal [[27 Oktober]] [[1945]] meletuslah pertempuran pertama antara
=== Kematian Brigadir Jenderal Mallaby ===
{{utama|Aubertin Mallaby}}
[[Berkas:Aubertin_Mallaby.jpg|thumb|right|Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby]]
Setelah [[gencatan senjata]] antara pihak
==== Perdebatan tentang pihak penyebab baku tembak ====
[[Berkas:Mallaby-car-b1.jpg|right|thumb|[[Mobil]] ''[[Buick]]'' Brigadir Jenderal Mallaby yang meledak di dekat Gedung Internatio dan [[Jembatan Merah]] Surabaya]]
[[Tom Driberg]], seorang Anggota [[Parlemen Inggris]] dari [[Partai Buruh Inggris]] (''Labour Party''). Pada [[20 Februari]] [[1946]], dalam perdebatan di [[Parlemen Inggris]] (''House of Commons'') meragukan bahwa baku tembak ini dimulai oleh pasukan pihak
{{quote|"... Sekitar 20 orang (serdadu) India (milik Inggris), di sebuah bangunan di sisi lain alun-alun, telah terputus dari komunikasi lewat telepon dan tidak tahu tentang gencatan senjata. Mereka menembak secara sporadis pada massa (
Saya pikir ini tidak dapat dituduh sebagai pembunuhan licik... karena informasi saya dapat secepatnya dari saksi mata, yaitu seorang perwira Inggris yang benar-benar ada di tempat kejadian pada saat itu, yang niat jujurnya saya tak punya alasan untuk pertanyakan ... " <ref> Batara R. Hutagalung: "10 November '45. Mengapa Inggris Membom Surabaya?" Penerbit Millenium, Jakarta Oktober 2001, cetakan xvi, 472 halaman</ref>}}
== Ultimatum 10 November 1945 ==
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, [[Mayor Jenderal]] [[Robert Mansergh]] mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / [[milisi]]. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 [[infanteri]], sejumlah [[pesawat terbang]], [[tank]], dan [[kapal perang]].
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan [[meriam]] dari [[laut]] dan [[darat]]. Perlawanan pasukan dan milisi
[[Berkas:Bung Tomo.jpg|thumb|right|[[Bung Tomo]] di [[Surabaya]], salah satu pemimpin revolusioner
| last =Frederick | first =William H. | authorlink = | coauthors = | title =In Memoriam: Sutomo | journal =
| format ={{dead link|date=May 2009}} }}</ref>]]
Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda [[Bung Tomo]] yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan [[ulama]] serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. [[Hasyim Asy'ari]], [[Wahab Hasbullah|KH. Wahab Hasbullah]] serta kyai-kyai [[pesantren]] lainnya juga mengerahkan [[santri]]-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak
Setidaknya 6,000 pejuang dari pihak
| last =Woodburn Kirby | first =S | authorlink = | coauthors = | title =The War Against Japan Vol. V| publisher =HMSO | date =1965 | location =London | pages = | url = | doi = | isbn = 0-333-57689-6 }}</ref> Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh
-->
== Rujukan ==
Baris 80:
* {{id}} [http://opini.wordpress.com/category/hari-pahlawan/ Beberapa artikel tentang hari pahlawan di opini.wordpress.com]
[[Tumbung:
[[Tumbung:Sajarah Jawa Timur]]
|